Undestanding The User

Setelah kita membangun sebuah web, ita harus memikirkan juga user (pengguna) yang nantinya akan menggunakan web yang kita buat. Kita harus memahami apa yang diinginkan oleh pengguna sehingga kita dapat meng-upgrade web kita sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Agar kita dapat mengetahui bagaimana agar kita dapat memahami pegguna, kita dapat menggunakan dua cara yaitu survey dan penelitian secara kualitatif.

Surveys

Sebelum memikirkan pengguna, kita harus melakuakan survey mengenai pengguna web. Pengguna web ada berbagai macam, dan tidak semua pengguna gemar melakuakn hal yang sama ketika sedang bergelut dengan internet. Oleh karena itu, kita harus meneliti apa saja tipe pengguna web. Berikut ini adalah macam-macam pengguna website :

1. Pengguna jaringan sosial

Mungkin inilah yang paling banyak digunakan oleh para netter. Netter jenis ini menggunakan internet untuk mengakses jaringan sosial seperti Facebook, Twitter, Myspace, dll. Mereka meluangkan waktunya hanya untuk sekedar bertemu dengan “teman-teman” mereka di dunia maya, atau pun hanya sekedar untuk membuat status di jejaring sosial yang diaksesnya.

2. Penulis

Penulis yang dimaksudkan di sini adalah para blogger (biasa dipanggil). Begitu banyak blog yang sudah dibuat di jaringan internet. Penyedianya juga bermacam-macam, seperti Blogspot, WordPress, Joomla, dll. Netter tipe ini meluangkan waktunya untuk mengisi postingan di blognya, baik itu mengenai kegiatannya sehari-hari, masalah berita, atau apa pun.

3. News searching

Tipe netter ini juga banyak. Mereka mencari berita yang sedang terjadi atau pun yang sedang tenar-tenarnya. Begitu juga dengan para pelajar yang sedang mencari tugas, kerap sekali menggunakan internet sebagai media penyedia bahan tugasnya. Tentunya yang dipakai adalah si “mbah” GOOGLE, situs pencari yang paling terkenal di seluruh dunia.

4. Forum mania

Tipe netter seperti ini adalah tipe yang doyannya main ke forum untuk mencari informasi atau pun untuk bertukar pikiran. Forum juga tak kalah baiknya untuk para netter. Forum bisa juga sebagai tempat menjalin persahabatan, sumber informasi, dll. Forum-forum yang biasanya dipakai seperti kaskus, forum detik, dll.

5. Bussines web user

Internet juga bisa digunakan oleh para netter untuk mencari uang. Bagaimana? Tentu bisa! Dengan adanya program-program seperti PPC, PTC, Investasi, dll. Paling dominan yang digunakan adalah PTC. Banyak netter yang mengakses PTC sebagai pemasukan tambahan. Selain itu juga adanya netter yang menggunakan internet sebagai media berjualannya, Toko Online lebih tepatnya.

6. Criminal

Internet juga digunakan para netter sebagai ajang untuk menipu, dimana akan merugikan sekali buat para netter yang tidak mengetahui tindak penipuannya. Program yang mereka tawarkan cukup menggiurkan, sehingga membuat orang lain mau terperosok dan akhirnya tertipu. Istilah penipuan di dalam dunia internet ini adalah SCAM.

7. Prostitusi User

Internet memang sangat membantu. Begitu juga dengan para hidung belang atau pun wanita jablay yang menggunakan internet untuk melakukan prostitusi. Sudah banyak kasus yang mengungkapkan bahwa internet bisa membuat skandal, biasanya yang digunakan adalah situs jejaring sosial.

8. Gamers

Tipe netter seperti ini meluangkan waktunya hanya untuk main game. Banyak game yang dimainkan, dan pastinya game online seperti Point Blank, DOTA, Travian, dll.

Dengan mengetahui dan memahami macam-macam pengguna web, kita dapat memperoleh gambaran untuk web yang akan kita bangun. Agar nantinya web tersebut dapat dipergunakan oleh pengguna secara maksimal.

Qualitative

Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.

Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam.

Peserta diminta untuk menjawab pertanyaan umum, dan interviewer atau moderator group periset menjelajah dengan tanggapan mereka untuk mengidentifikasi dan menentukan persepsi, pendapat dan perasaan tentang gagasan atau topik yang dibahas dan untuk menentukan derajat kesepakatan yang ada dalam grup. Kualitas hasil temuan dari penelitian kualitatif secara langsung tergantung pada kemampuan, pengalaman dan kepekaan dari interviewer atau moderator group.

Jenis penelitian yang sering kurang dilakukan dari survei karena mahal dan sangat efektif dalam memperoleh informasi tentang kebutuhan komunikasi dan tanggapan dan pandangan tentang komunikasi tertentu. Dalam hal ini sering metode pilihan dalam kasus di mana pengukuran atau survei kuantitatif tidak diperlukan.

Selain penelitian yang melibatkan masyarakat dan media komunikasi yang dihasilkan, kegiatan dan manajemen komunikasi dengan responden terdapat aspek penting lainnya yaitu organisasi komunikasi yang belajar untuk sepenuhnya pemahaman dimensi tentang bagaimana sebuah organisasi berkomunikasi dan apa yang bekerja dan apa yang tidak dalam hal ini termasuk pemeriksaan penggunaan pola komunikasi elektronik sistem seperti e-mail, Voice-Mail, intranet, dll, analisis pola arus komunikasi dalam jaringan, sistem umpan balik dan komunikasi informal seperti memo.

Sumber : Wikipedia

Tinggalkan komentar