- Zhajiangmian (Cina) dan Jajangmyeon (Korea Selatan)
Sekilas dari penampilan dan cara pengucapannya, mi ini tidak terlihat berbeda sama sekali. Sebenarnya, tidak ada perbedaan yang terlalu sigfnifikan. Karena jajangmyeon dari Korea Selatan sendiri merupakan makanan yang diadaptasi dari zhajiangmian dari Cina. Atau bisa dibilang, jajangmyeon adalah versi Korea-nya zhajiangmian. Dari segi tampilan dan bahan pun tidak berbeda jauh. Kedua mi ini sama-sama disajikan dengan pasta kacang kedelai hitam dan sayuran seperti wortel dan mentimun, terkadang dengan tambahan potongan daging atau seafood.
Perbedaannya adalah, dari cara penyajiannya. Jajangmyeon biasanya disajikan dengan mi, pasta kacang kedelai hitan dan sayuran langsung didalam satu mangkuk, terkadang sudah disajikan dalam keadaan tercampur. Sedangkan zhajiangmian disajikan terpisah antara mi, pasta kacang kedelai hitam dan sayurannya. Hal ini dikarenakan tidak semua masyarakat di Cina menyukai rasa pasta kacang kedelai hitam yang baunya cukup menusuk (apalagi untuk pemula). Jadi, kalau mau tau yang kalian makan itu Zhajiangmian atau Jajangmyeon, lihat dulu bagaimana penyajiannya, OK?
- Sushi (Jepang) dan Gimbap (Korean Selatan)
Nah, kalau dua makanan ini nggak kalah terlihat miripnya seperti zhajiangmian dan jajangmyeon kan? Walaupun terlihat sama persis dan sering dibilang adaptasi dari sushi Jepang, faktanya sushi dan gimbap itu beda jauh lho. Mulai dari bahan, rasa dan penyajian. Dari segi rasa, gimbap terasa lebih ringan karena bumbu yang dipakai biasanya hanya garam dan merica, sedangkan sushi lebih asam karena terdapat campuran cuka.
Dari segi bahan, gimbap jauh lebih simpel dibandingkan sushi, gimbap biasanya hanya terdiri dari sayur-sayuran seperti wortel dan timun, plus beberapa tambahan protein seperti telur dadar, crabstick, tuna kalengan atau cumi-cumi yang semuanya adalah makanan matang. Hal ini dikarenakan gimbap merupakan makanan ringan yang terkenal praktis dan biasa dibuat untuk bekal makanan atau bekal piknik/tamasya. Berbeda dengan sushi yang biasanya disajikan di restoran-restoran khusus dan biasanya cukup mewah. Bahan membuat sushi cukup sulit didapat, seperti salmon segar dan telur ikan salmon. Terutama telur ikan yang sering dianggap makanan mewah dan mahal di Jepang. Beberapa bahannya juga disediakan dalam keadaan mentah, oleh karena itu harus dimakan dengan wasabi untuk menghilangkan bakteri yang ada pada bahan mentah tersebut.
Dari segi penyajiannya, gimbap selalu dibuat bulat dan dipotong tipis-tipis, dengan bahan penggulung luarnya berupa nori (lembaran rumput laut). Sedangkan sushi (terutama sushi rol), tidak selalu berbentuk bulat, ada yang berbentuk agak kotak (untuk estetika), potongannya jauh lebih tebal dibandingkan gimbap, dan tidak selalu digulung dengan nori diluar gulungan. Ada beberapa sushi yang tidak digulung dengan nori, namun digulingkan pada telur ikan, diberi potongan alpukat, atau dililit dengan ikan salmon segar. Jadi, bisa dibedakan antara sushi dan gimbap kan?
- La Mian (Cina), Ramen (Jepang) dan Ramyun (Korea Selatan)
Ketinganya memiliki pengucapan yang hampir sama percis (again and again and again and again…again… backsound by 2PM – Again and Again). La mian justru paling terlihat berbeda dengan ramen atau ramyun. Menurut saya, la mien adalah nenek moyangnya ‘MIE AYAM’ Indonesia. Percis buanget!! Rata-rata toppingnya cuma potongan daging (ayam/babi/sapi) dan sawi. Tapi, ternyata bukan cuma mie ayam Indonesia, la mian juga merupakan nenek moyang dari ramen Jepang. La mian diperkenalkan oleh masyarakat Cina di Kobe dan Yokohama selama masa Meiji. Sedangkan ramyeon adalah istilah yang diambil dari ramen Jepang. Untuk kata Myeon adalah bahasa korea untuk mi, hampir sama dengan mian untuk bahasa Cina-nya.
Perbedaannya dengan ramen, ramyun di Korea Selatan saat ini lebih mengarah pada mi instan dibandingkan mi yang dimasak dari awal tepung doang, sup yang dari awal kaldu doang dan sayur yang dari awal baru metik di kebun. Ramyun sendiri biasanya lebih pedas dan lebih bercita rasa Korea karena kebanyakan ditambahkan dengan kimchi (makanya warnanya merah banget = campuran cabe + kimchi). Selain rasa pedas dan kimchi, di Korea Selatan juga menyajikan beragam rasa ramyun vegetarian. Penyajiannya pun cukup unik, yaitu rata-rata disajikan langsung sama panci-pancinya. Tujuannya, biar ramyeon tetep hangat. Sedangkan ramen, biasanya diperkuat dari kaldu dan topingnya yang bermacam-macam. Beda bahan, beda rasa. Yang sama, beberapa ramen pasti menambahkan narutomaki (sejenis bakso seafood berbentuk bunga) sebagai bahan pelengkap untuk toppingnya (tergantung kaldu).
Jadi, silsilahnya La Mian -> Ramen -> Ramyeon.
- Fu Yong Hai (Cina), Okonomiyaki (Jepang), Kimchijeon (Korea Selatan)
Siapa yang nggak tau makanan-makanan ini, walaupun kimchijeon agak kurang familiar di telinga kita. tapi, temen-temen pasti tau fu yong hai dan okonomiyaki kan? Apalagi fu yong hai, makanan satu ini nggak pernah absen untuk dipesan di restoran khas Cina, Mi, dan seafood favorit. Sedangkan okonomiyaki sendiri belakangan ini sudah mulai naik daun menyusul saudaranya yang sudah naik daun duluan, yaitu takoyaki dan sushi. Sebenarnya, asal usul ketiga makanan ini sama sekali belum jelas.
Dari segi rasa dan penyajian, ketiganya jelas beda banget. Mungkin, yang sama bentuknya yang sama-sama bulat dan kalo dilihat sepintas rada mirip. Oke, perbedaan pertama dari penyajian, fu young hai menggunakan saus asam manis yang sedikit kental dan sedikit sayuran (seperti kacang polong) untuk topping dan penambah rasa. Okonomiyaki menggunakan saus dari ikan, katshuboshi, aonori dan mayonaise untuk topping dan penambah rasa. Sedangkan kimchijeon tidak menggunakan topping apapun, penambah rasa didapatkan dari kimchi segar yang digunakan sebagai bahan utama adonan.
Dilihat dari bahan yang digunakan untuk penyajian, sudah pasti rasanya jauh banget bedanya. Untuk cara membuat, okonomiyaki dan kimchijeon biasanya dibuat diatas panggangan, sedangkan fu yong hai biasanya digoreng (kayak bikin telor dadar). Untuk isian, fu yong hai dan kimchijeon sama-sama hanya berisi sayuran, bedanya kimchijeon berisi kimchi dan kadang-kadang diberi potongan daging babi atau sapi didalamnya. Sedangkan okonomiyaki memiliki bahan isi yang sangat beragam. Ada yang isinya hanya seafood, keju, daging, mie, dan kombinasi, bahkan rasa manis pun ada (campuran dari berbagai macam kue, krim, es krim dan susu).
Intinya, cuma mau bilang kalo ketiga masakan ini bentuknya rada-rada mirip tapi beda banget (kan judulnya ‘serupa tapi tak sama’…hehehe..PEACE!!).
- Taiyaki (Jepang) dan Bungeoppang (Korea Selatan)
Taiyaki dan Bungeoppang adalah sama-sama merupakan kue yang dipanggang dalam cetakan berbentuk ikan. Bungeoppang dan taiyaiki sama-sama dianggap sebagai jajanan khas di negara masing-masing, walaupun sekilas bentuknya sangat mirip. Namun, ada beberapa perbedaan antara dua camilan ini.
Pertama, bungeoppang dibuat dengan cara menuang adonan dalam cetakan, lalu ditambahkan kacang merah/pasta kacang merah, dan langsung ditambahkan adonan lagi untuk menutupi kacang merah tanpa menunggu adonan dibawahnya matang. Sedangkan taiyaki, bagian atas dan bawah kue dimasak secara terpisah. Baru, kemudian diolesi selai kacang meranh. Sehingga jatuhnya seperti dorayaki, tapi berbentuk ikan.
Kedua, dari segi bentuk, bungeoppang bentuk ikannya lebih lurus. Karena bungeoppang hanya mengambil bentuk umum dari ikan yang biasanya terlihat di perairan. Sedangkan taiyaki, ekor ikannya lebih mencuat keatas, karena taiyaki mengikuti bentuk ikan Tai yang merupakan ikan termahal yang ada di Jepang.
Ketiga, taiyaki sering dijual dalam beragam ukuran, sedangkan bungeoppang biasanya dijual dalam ukuran yang sama.
Keempat, isi dari taiyaki sangat beragam, seperti kacang merah, krim, coklat, kari, sosis, bacon, kubis, dll. Sedangkan bungeoppang hanya terdiri dari kacang merah. Walaupun sekarang beberapa produsen makanan menjual bungeoppang isi es krim, tapi tetap saja, eskrimnya adalah es kacang merah dilapisi es krim vanila (ujung-ujung kacang merah juga).
Kelima, taiyaki dijual di toko-toko khusus dengan harga yang mahal. Sedangkan bungeoppang dijual dipinggir jalan sebagai jajanan kaki lima. Jadi, taiyaki jauh lebih mahal dibandingkan bungeoppang.
Jadi, mau coba yang mana? Taiyaki? Atau bungeopang? Silahkan pilih yang disuka ya…
- Jiaozi (Cina), Gyoza (Jepang) dan Mandu (Korea Selatan)
Sekarang, kita beralih ke makanan lainnya. Sama aja kayak la mian, ramen dan ramyun yang punya silsilah keluarga, jiaozi, gyoza dan mandu juga punya silsilah keluarga. Dan seperti yang sudah-sudah, asal-muasalnya adalah jiaozi yang berasal dari Cina.
Jiaozi adalah daging babi atau udang dan sayuran yang dicincang dan dibungkus lembaran tipis adonan, yang kemudian disegel dngan menekan tepi bersama-sama atau dengan crimping. Adonan kulit dibuat dari campuran tepung terigu, air, dan garam dapur. Makanan ini dimatangkan dengan cara direbus. Jiaozi berbeda dengan pangsit pada umumnya, kulit jiaozi lebih tebal dan relatif datar (lebih mirip ravioli) dan biasanya dimakan dengan cuka saus kedelai, sedangkan pangsit memiliki kulit lebih tipis dan berbentuk persegi dan biasanya disajikan dalam kaldu. Adonan untuk pembungkus Jiaozi dan pangsit juga terdiri dari bahan-bahan yang berbeda.
Gyoza adalah makanan yang bisa dikatakan diadaptasi dari jiaozi Cina. Nama gyoza sendiri adalah pengucapan Jiaozi oleh orang Jepang yang tidak bisa berbahasa Cina. Sebenarnya, gyoza dan jiaozi hampir sama. Perbedaannya, gyoza berisi banyak bawang putih dibandingkan dengan jiaozi. Bumbu yang dipakai gyoza juga lebih ringan, hanya garam dan saus kedelai. Kulit gyoza juga lebih tipis dibandingkan luit jiaozi. Gyoza dapat ditemukan diseluruh supermarket dan restoran di seluruh Jepang. Biasanya, gyoza goreng dijual sebagai lauk di kedai ramen dan restoran Cina di Jepang.
Mandu (만두) adalah jenis pangsit yang dibuat dengan adonan tepung dan berisi daging yang dibumbui. Mandu adalah jenis masakan yang berasal dari Cina dan masuk ke Korea sejak zaman Dinasti Goryeo (935-1397). Pada saat ini mandu dimakan pada setiap musim dingin dan perayaan tahun baru Seollal atau tahun baru Imlek. Adonan mandu dibuat dengan cara dilipat untuk membuat kulit yang diisi berbagai macam bahan, antara lain daging, sayuran, jamur, tahu dan sebagainya. Metode membuat mandu bermacam-macam antara lain ada yang direbus dalam sup kaldu (jangguk) yang panas, dikukus, digoreng atau dinikmati dalam kuah kaldudingin. Bentuk mandu ada bermacam-macam antara lain bulat, setengah bulat, persegi, lonjong dan setiap daerah memiliki cara memasak dan variasi yang lebih banyak lagi. Jika dimakan dengan sup kaldu maka dinamakan mandutguk (sup mandu).
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Masakan_Jepang
http://id.wikipedia.org/wiki/Masakan_Korea
http://en.wikipedia.org/wiki/Zhajiangmian
http://id.wikipedia.org/wiki/Jajangmyeon
http://id.wikipedia.org/wiki/Gimbap
http://en.wikipedia.org/wiki/Lamian
http://mealbymel.blogspot.com/2010/11/zha-jiang-mian-at-tian-fu-food.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ramen
http://koreanindo.net/2010/09/26/korean-cuisine-2-ramyeon/
http://en.wikipedia.org/wiki/Kimchijeon
http://id.wikipedia.org/wiki/Okonomiyaki
http://id.wikipedia.org/wiki/Fu_yong_hai
http://foodstoryist.tistory.com/18
http://minkyukey.blogspot.com/2011/03/makanan-makanan-korea-yang-menggugah.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Jiaozi
http://en.wikipedia.org/wiki/Mandu_(dumpling)